Pengumuman Kelulusan dan Pelepasan Siswa Kelas IX


Banjarnegara, Rabu 10 Juni 2015. SMP Negeri 2 Mandiraja mengadakan kegiatan Pengumuman Kelulusan dan Pelepasan Siswa Kelas IX Tahun Pelajaran 2014/2015 sebanyak 249 siswa. Acara tersebut dihadiri oleh Siswa Kelas IX, Pengurus OSIS, Dewan Guru dan TU, Anggota Komite Sekolah dan Orang tua/ wali kelas IX. Alhamdulillah dari 249 siswa, semua lulus 100% dengan nilai yang baik. Acara tersebut berjalan lancar, pentas seni dan karawitan disuguhkan dalam acara tersebut, tak lupa foto bersama dengan Wali kelas sebagai kenang-kenangan. Dalam acara tersebut juga diberikan penghargaan bagi 10 siswa terbaik UN dengan memberikan uang buku dan piagam.


Gbr. Tri Aji Chandra Wijaya bersalaman degan Kepsek 
Peringkat I Hasil UN Terbaik Sekolah
Gbr. 10 Siswa Peroleh Hasil UN Terbaik TA 2014/2015

 Gbr. Siwa Kelas IX A dengan Kepsek dan Wali Kelas
 Gbr. Siwa Kelas IX B dengan Kepsek dan Wali Kelas
 Gbr. Siwa Kelas IX C dengan Kepsek dan Wali Kelas
 Gbr. Siwa Kelas IX D dengan Kepsek dan Wali Kelas
 Gbr. Siwa Kelas IX E dengan Kepsek dan Wali Kelas
 Gbr. Siwa Kelas IX F dengan Kepsek dan Wali Kelas
 Gbr. Siwa Kelas IX G dengan Kepsek dan Wali Kelas
Gbr. Siwa Kelas IX H dengan Kepsek dan Wali Kelas
Previous
Next Post »

2 comments

Click here for comments
Unknown
admin
20 Agustus 2015 pukul 22.31 ×

PERLUNYA BERPIKIRAN POSITIF
By Irfa Masyiatul Aziza,S.P.



Sering aku trenyuh dengan perilaku siswa-siswaku. Betapa mereka tidak taat aturan, tidak menghormati guru dan malas belajar. Walhasil prestasi akademik mereka sangat jauh dari yang diharapkan. Sebenarnya aku sangat memaklumi dengan kondisi mereka yang tidak teratur itu. Dari kecil mereka harus hidup sendirian atau kalau tidak mereka hidup dengan kakek nenek dan saudara mereka saja. Ayah ibu mereka harus berjuang hidup di Jakarta demi mencukupi kebutuhan hidup yang memang semakin lama semakin tidak berpihak kepada mereka yang papa. Terpaksa mereka dititipkan pada kerabatnya.
Bertahun-tahun mereka harus hidup tanpa didampingi ayah dan ibu mereka. Aku bayangkan, mereka hidup tiada bimbingan akhlak sehingga sopan santun mereka sangat kurang. Bagaimana mereka akan pintar jika setiap kali mereka mengalami kesulitan, tiada yang bisa memberikan solusi. Sebenarnya mereka anak-anak yang frustasi dengan keadaan. Namun sayangnya mereka mendekat kepada pergaulan yang tidak baik, bukan mendekat kepada lingkungan yang baik. Akhirnya mereka semakin jauh dari norma.
Semestinya mereka berpikiran positif dengan keadaan mereka, jika mereka ingin menjadi anak yang baik . Mereka sebenarnya anak-anak terpilih yang dipilih Alloh untuk menjadi manusia mandiri. Menganggap segala keterbatasan yaitu jauh dari kasih sayang dan perhatian orangtua adalah berkah yang patut disyukuri. Mereka sudah jauh lebih dewasa dibandingkan anak seusia mereka. Mereka terbiasa mandiri dan tidak cengeng menghadapi keadaan. Menahan lapar jika belum ada makanan, melihat teman di sekolah yang bisa jajan sedang mereka tidak ……Mereka bisa lakukan itu. Tidak semua anak dipilih Alloh dengan kondisi serba terbatas, tapi mereka bisa eksis. Berpikirlah positif agar Alloh membuka pintu rejeki, berpikirlah positif agar hidup menjadi lebih berarti. Bahwa apa yang terjadi pada kita adalah bagian dari ketentuanNya. Mendekatlah pada orang baik, maka kita akan menjadi baik. Ibarat kita bergaul dengan orang yang memakai minyak wangi, maka kita akan ikut wangi. Semoga sekelumit kalimat yang terangkai dari serpihan perasaan cinta seorang guru ini, akan membawa manfaat bagi siswa-siswaku. Selamat berjuang selalu, ingat Alloh selalu bersama kita. Berpikirlah positif maka akan kita dapatkan hal-hal positif. Buatlah ayah ibu bangga, sehingga tak sia-sia perjuangan mereka merantau ke negeri seberang.

Reply
avatar
22 Agustus 2015 pukul 19.51 ×

Terima kasih komennya bu Irfa, tetap semangat dalam membimbing siswa. Semoga mereka menjadi anak yang sukses dikemudian hari. amiin....

Reply
avatar
Thanks for your comment

Recent Posts